Sore ini terlihat kelabu, matahari mendadak menghilang menuju peraduannya. Saya pulang training di salah satu hotel berbintang 5 dan sebelumnya pernah dijadikan hotel tempat tinggal presiden negara adidaya saat berkunjung ke Indonesia. Seharian berada di Hotel tidak di kantor selayak biasanya. ^0^
Sore Jakarta...how's your day..
Jam menunjukkan pukul 5.14 WIB saat Saya meninggalkan lobby hotel ini dengan operator taksi yang cukup dikenal luas oleh masyarakat dengan kenyamanannya. Supir ini bernama Mulyani. Agak absurb memang dari namanya, seperti nama wanita kebanyakan tapi tidak seorang pria. Saya cukup senang sore hari ini karena salah satunya memang sudah waktunya untuk pulang, tapi selebihnya karena tidak pusing dengan pekerjaan sehari-hari saya.
Selama perjalanan, pak Mulyani ini sudah ramah dengan menyambut kehadiran Saya dan 2 orang teman saya. Disapa dalam bahasa Inggris lho...
'Good afternoon, Sir?, supir taksi itu menyapa Saya.
Sedikit shock tapi bangga juga. Seorang supir taksi saja berani menyapa Saya yang notabene orang Indonesia Asli dalam bahasa Inggris. Tidak malu. namun berpikir dalam hari, apakah pak Mulyani ini punya indera keenam yah?. Selama Saya ikut training di hotel tersebut, sepanjang waktu pembicara menggunakan bahasa Inggris sebagai bahasa pengantar. Lieur. tapi Saya hilangkan itu.
Perjalanan mengarah melewati halte Busway yang terlihat sangat padat kala senja itu. jam pulang kantor. semua berjalan lancar saja. Seharusnya sih, Saya bisa saja langsung mengarahkan pak Mulyani untuk melewati jalan Sudirman menuju bilangan Gatot Subroto. Kantor tempat Saya berada. Namun, rute dirumah. Melewati jalan Setiabudi membuang teman Saya, Nancy, yang kebetulan kost di daerah itu. Berhubung dibayar kantor, semua akomodasi tidak menjadi masalah kalau melewati kost Nancy dulu. toh, tidak dikejar-kejar waktu dan macet juga.
Tepat sesaat belokan jalan Setiabudi dan supir taksi meminggirkan mobilnya...
'teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeettt....', bunyi klakson di belakang taksi Saya menjerit. Bukan sekali atau dua kali. Berkali-kali.
Sungguh tidak sabar sekali pengemudi di belakang taksi ini.
Tidak sampai 5 menit taksi untuk berhenti. Only drop out then go ...dan klakson tetap menjerit. Cukup sabar pak Mulyani diam. dan tetap dijerit dari belakang.
Selamat sore yah, Jakarta. Kok sambutan kepada Saya dengan sahut-sahutan klakson ya.. ?.
Hingga pengemudi mobil Suzuki Karimun ,yang Saya prediski berusia sekitar 32 tahun, dan saat awal kejadian berada di belakang taksi menyusul dan berada di samping taksi. Ngedumel. Tidak terima, pak Mulyani menantang pengemudi mobil tersebut. dan langsung kabur. cupu...
Agh,....rasanya sore ini tidak bisa kalau tidak ada sebuah cerita biasa. kalau tidak menjadi basi.
Kehidupan di Jakarta penuh dengan ke-SOK-an . Sok Benar. Sok tahu. dan Sok-sok-an deh. Satu hal yang perlu digarisbawahi bagi Anda yang memiliki kendaraan sendiri, jangan bersifat egois dengan menganggap pengendara lain terutama supir taksi selalu salah dan Anda merasa SOK benar. jangan menganggap Anda memiliki kelebihan karena mobil pribadi dan SOK menilai jelek supir taksi.
dan hal yang membuat Saya kagum dengan pak Mulyani ini adalah beliau tidak merasa takut dan dianggap kecil karena memang yakin dirinya tidak salah. Beliau tidak mengeluh dengan apa yang dilakukannya sekarang. Karena sebelumnya bekerja di US AID. terucap kata bersyukur dan menikmati apa yang diterimanya saat ini.
bagi Anda pemilik mobil Suzuki Karimun. Sudahkah Anda bersyukur saat sore itu?.
Sore ini Saya sudah diingatkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah Saya terima dari Tuhan. Thanks GOD.
with Life,
MKS
Jakarta 20Feb2012
'teeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeeettt....', bunyi klakson di belakang taksi Saya menjerit. Bukan sekali atau dua kali. Berkali-kali.
Sungguh tidak sabar sekali pengemudi di belakang taksi ini.
Tidak sampai 5 menit taksi untuk berhenti. Only drop out then go ...dan klakson tetap menjerit. Cukup sabar pak Mulyani diam. dan tetap dijerit dari belakang.
Selamat sore yah, Jakarta. Kok sambutan kepada Saya dengan sahut-sahutan klakson ya.. ?.
Hingga pengemudi mobil Suzuki Karimun ,yang Saya prediski berusia sekitar 32 tahun, dan saat awal kejadian berada di belakang taksi menyusul dan berada di samping taksi. Ngedumel. Tidak terima, pak Mulyani menantang pengemudi mobil tersebut. dan langsung kabur. cupu...
Agh,....rasanya sore ini tidak bisa kalau tidak ada sebuah cerita biasa. kalau tidak menjadi basi.
Kehidupan di Jakarta penuh dengan ke-SOK-an . Sok Benar. Sok tahu. dan Sok-sok-an deh. Satu hal yang perlu digarisbawahi bagi Anda yang memiliki kendaraan sendiri, jangan bersifat egois dengan menganggap pengendara lain terutama supir taksi selalu salah dan Anda merasa SOK benar. jangan menganggap Anda memiliki kelebihan karena mobil pribadi dan SOK menilai jelek supir taksi.
dan hal yang membuat Saya kagum dengan pak Mulyani ini adalah beliau tidak merasa takut dan dianggap kecil karena memang yakin dirinya tidak salah. Beliau tidak mengeluh dengan apa yang dilakukannya sekarang. Karena sebelumnya bekerja di US AID. terucap kata bersyukur dan menikmati apa yang diterimanya saat ini.
bagi Anda pemilik mobil Suzuki Karimun. Sudahkah Anda bersyukur saat sore itu?.
Sore ini Saya sudah diingatkan untuk selalu bersyukur dengan apa yang telah Saya terima dari Tuhan. Thanks GOD.
with Life,
MKS
Jakarta 20Feb2012
Tidak ada komentar:
Posting Komentar