Jumat, 17 Februari 2012

Melempar “Kode”


Sabtu Pagi. Jakarta.

Saya tidak puas dengan tidur Jumat malam kemarin. Telat pulang karena kumpul dengan teman-teman saya sepulang kantor. Sudah sangat jarang saya lakukan belakangan ini. Disamping badan saya yang sudah tidak sanggup dengan kerasnya kehidupan di Jakarta juga kondisi finansial yang semakin tidak teratur. heheh..sedikit curcol yaaa.. ^.^

Pesan baru di layar Blackberry saya terlihat di ujung atas. Tidak bersemangat. 




Setengah sadar Saya membaca pesan tersebut. Dari Dinda. 
    |Semalem ngobrol banyaaaaak bgt sama mas Albert..
    |Keliling jakarta..
    |Ttg apaan?
    |Ngga tau mau kemana
    |Sampe akhir nya berhenti makan
    |Jadi jalan tanpa tujuan
    |Banyak hal..
    |Dia kan senin cuti
    |Seorang Dinda bisa no idea
    |Oic
    |Seminggu..:(
    |Iya..no idea..di mobil ajja ngobrol..
    |Sedih sih..
    |Krn akhir nya kita ngobrol ttg kenyataan
    |Gue sih minta maaf ke dia
    |Yg mau liburan sama anaknya ya?


Sebelumnya Saya pernah mendengar cerita dari Dinda kalau Lelaki tersebut akan cuti karena assisten rumah tangganya resign. LOL


   |Bukan liburan
   |Pembantu nya mudik
   |Laksmi ngga ada yg jaga
   |So,he got the feeling same as with your feeling
   |Oo gitu


Saya atur posisi badan di tempat tidur sehingga menjadi nyaman.


   |Iyaa..gue minta maaf ke dia geng..
   |Minta maaf krn things ngga kayak semesti nya..
   |Krn gue bukan org yg bebas..kayak perempuan yg ngga punya pasangan :(
   |Life not easy
   |Jd banyak ngobrol di mobil dunk
   |Krn sudah byk yg 'mencurigai' ya Din? :D
   |Tp,emang harus itu yg diambil
   |Jgn sampai semuanya berlarut dan gak ada kejelasan jg
   |Yes..dan gue sedang menjalani nya..


Sebuah janji yang sudah lama Saya sarankan ke Dinda. Namun, ketika hati tidak bisa sejalan dengan logika. Semuanya itu menjadi bias. dan terkesan mengambang. 


   |I'm enjoying it..
   |Kata dia : "batas bahagia nya kita ya begini ini Din"
   |"Kalo ngga boleh lbh dari ini,so we have to enjoy"
   |Iya


   |Nice quote
   |Happy but sad also
   |Gue ngga pernah minta sama Tuhan buat jatuh cinta lagi...
   |Tapi Tuhan yg kasih gue jalan genk..
   |Iya
   |And I do believe..God trying to show me something
   |A mistery..
   |Gue ngga tau apa yah..


   |That's life
   |Nobody knows what will happen tomorrow
   |Yesterday is a history
   |Tomorrow is a mystery
   |Today is a gift
   |Old quote but damn its true
    |Hahahha..correct..!!


Sebuah orbolan pagi yang singkat namun cukup mendalam antara Saya dan Dinda. Ah..sebuah kemajuan teknologi dewasa ini sehingga menjadikan manusia menjadi lebih dekat dengan sesamanya tanpa harus bertatap muka secara langsung. 

Perkembangan media sosial memang telah mengubah paradigma manusia dengan cara orang berkomunikasi dan bersosialisasi. Jika sebelumnya orang berinteraksi secara tatap muka dengan lawan bicaranya. Teknologi inilah yang menyediakan alat komunikasi jarak jauh yang sangat persona, seperti telepon selular.


Dan sesaat setelah itu, Dinda memperbaharui status profil Blackberry-nya sebagai "kode" untuk Lelaki tersebut. 
Enjoying each part of life

Keinginan hati setiap manusia modern saat ini untuk lebih mengekspresikan apa yang dirasakan sehingga diketahui oleh orang lain. Cara yang familiar dewasa ini dengan memperbaharui status profil pribadinya. Status yang terkadang tersirat dan ditujukan untuk pacar, mantan pacar, suami/istri, mantan suami/istri, atau pun ke pacar gelap/terang. Tidak ingin diketahui secara langsung oleh orang lain tapi ingin diungkapkan. Secara sadar atau tidak, saling melempar "kode' menjadi hal yang maghfum saat sedang galau. 


Status adalah pentas singkat yang penuh ekspresi dan penuh keterbatasan unit huruf untuk dirangkaikan menjadi sebuah kata dan terjalin sebuah kesatuan yang indah dalam kalimat. Kata-kata ataupun kalimat yang terunggah terkadang bisa membingungkan orang lain dan akhirnya menjadi sebuah tanda tanya untuk menjadi ingin tahu. Celakanya, banyak orang memperhatikan setiap kata tersebut. Penasaran untuk sekedar tahu. Tidak jarang menganggap kata itu lebih dari sebuah dekor dari sebuah status pribadi. Faktanya setiap kata punya sayap. Ia bisa terbang ke mana-mana, jauh dari kepala pelontarnya dan dapat meng-ambigu-kan setiap orang yang membacanya.

Kalau saling melempar “kode” di status profil pribadi bisa sebagai obat untuk menghilangkan perasaan anestesi akan kangen itu, tentu saja masih dianggap wajar. Namun perlu dicermati efek dominonya. Para manusia media sosial yang mengetahui hikayat di balik layar pembuatan status profil pribadi tersebut akan memaklumi kegalauan mereka.



BRAVO JAMAAH GALAUHIYAH.....




With Literature, 


Mks
Jakarta, 17 Feb 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar