Karya 'Uluwatu' di Pulau Weh

“Stop worrying about the potholes in the road and celebrate the journey.”

– Fitzhugh Mullan – 

Pemandangan lepas Pantai

Bangsa yang besar adalah bangsa yang mengetahui sejarah negaranya. Indonesia, tepatnya pulau Weh memiliki sebuah peninggalan sejarah yang menjadi saksi bisu hingga saat ini.  Tahukan Anda peristiwa sejarah tersebut di pulau kecil di ujung barat NKRI ini ?.  Bahkan dahulunya, pulau kecil ini dinilai lebih strategis jika dibandingkan dengan Temasek (baca: Singapura). Tidak percaya?. 

Sumur di Pantai, ya Pantai Sumur Tiga

“Remember that happiness is a way of travel – not a destination.”

Pantai Sumur Tiga

I Love the way while I was travelling. Love that part. Bagian tersebut ketika saya mengunjungi pantai Sumur Tiga di pulau Weh. "Ingat ya, pulau Weh, bukan pulau Sabang...!!!". 

Ketika Anda sudah berada di pulau Weh, pastikan Anda memiliki waktu untuk menikmati salah satu pantai cantik di kota Sabang. Inilah pantai Sumur Tiga. Lokasinya tidak jauh (kali ini beneran) dan tidak seperti pengalaman saya sebelumnya jika menanyakan suatu tempat ke orang-orang lokal. Anda cukup menempuh perjalanan kurang lebih 15 menit dari kota Sabang, tepatnya di kecamatan Ie Meule, Sukajaya, Sabang, Pulau Weh, Provinsi Aceh. Pantai ini akan membuat decak kagum bagi setiap orang orang yang menyaksikannya secara langsung *lebay dikit..*

Tapi mengapa pantai ini bisa membuat decak kagum yah..?. 

Pulau Weh Hanya Pantai kah ...?

" The Best Part of Travelling is Found "

Ketika berada di sebuah tempat yang baru pertama kali dikunjungi, hal pertama yang ingin dilakukan adalah menemukan tempat yang seru dan pastinya pertama kali dilihat juga. Kalau sudah ke sebuah tempat yang bernama 'Pulau', pasti gak akan jauh dari yang namanya pantai. Sebagai pulau dengan embel-embel paling barat di Indonesia, Weh memiliki keeksotisan yang sulit ditandingi dengan wilayah lainnya di bagian barat Indonesia. Apakah semua yang bisa dilihat di pulau Weh hanya berupa pantai kah ..?

Ketenangan itu bernama Iboih

“The world is a book and those who do not travel read only one page” 

― Augustine of Hippo ― 

Berawal dari rasa penasaran dengan pulau kecil di ujung barat Indonesia dan menjadi ikon dalam lagu nasional yang berkumandang setiap hari besar nasional, Dari Sabang sampai ke Merauke, akhirnya aku menginjakan kaki juga. Tidak hanya ingin sekedar membaca dan menyanyikannya, Aku ingin mewujudkan jika bisa menyaksikan keindahan pulau kecil ini. Pulau Weh. 

Damai Itu Indah

"Travel has a way of stretching the mind. The stretch comes not from travel's immediate rewards, the inevitable myriad new sights, smells and sounds, but with experiencing firsthand how others do differently what we believed to be the right and only way." 

- Ralph Crawshaw -

Bandara Sultan Iskandar Muda

Perjalanan saya pada kesempatan ini akan mengunjungi sebuah propinsi yang terletak di ujung barat Indonesia. Propinsi ke-14 yang akan saya jelajahi walaupun tidak semua sisi wilayahnya. Namun, setidaknya mampu merepresentatifkan keindahan propinsi tersebut. Setiap propinsi memiliki kesan tersendiri bagi saya, dan kali ini Nangroe Aceh Darusallam yang mampu membuat saya terkesima.