Senin, 23 Januari 2012

Bantimurung..Air terjun Kupu-kupu..

Bantimurung. Sebuah Taman nasional di wilayah sulawesi selatan yang berada di Kabupaten Maros atau sekitar 40km dari pusat kota, Makasar, dan dapat ditempuh dengan perjalanan darat sekitar 45 menit.  Nama Bantimurung, yang secara harafiah berarti gemuruh suara air, konon diberikan oleh Karaeng Simbang, penguasa Kerajaan Simbang. Untuk pertama kalinya saya mengunjungi tempat wisata yang cukup terkenal dengan air terjunnya dan juga penangkaran kupu-kupu. Namun sayang, tidak banyak kupu-kupu yang terbang bebas pagi itu, karena cuaca dalam kondisi tidak bagus. Hujan. Menurut informasi, waktu terbaik melihat kupu-kupu adalah pada pagi hari. 
Air Terjun Bantimurung penuh dengan lintasan air yang terlihat menyegarkan dan batu-batuan yang lebar, bergelombang, halus dan enak untuk dipandang. Tapi tidak untuk hari ini.  Saya datang ke Bantimurung di bulan Desember yang notabene musim hujan sehingga batu-batuan tersebut tidak terlihat dengan jelas karena volume debit air  terjun Bantimurung yang cukup besar. 


Tidak seperti kebanyakan air terjun lain yang membuat ceruk yang dalam di tempat jatuhnya air, maka air terjun Bantimurung yang tingginya sekitar 30 meter ini tidak menciptakan ceruk di bawahnya. Adanya kontur landai bebatuan yang menjadi rambatan air terjun tampaknya mengurangi energi potensial air terjun Bantimurung ke ceruk serta kondisi dasar yang berupa bebatuan yang keras cukup mampu menahan energi tersebut. Oleh karena itu, dengan duduk di dasar air terjun Bantimurung akan mendapatkan posisi yang pas bagi para pengunjung untuk merasakan pijatan secara refleksi dan alami dari air terjun Bantimurung. Suasana yang sejuk serta air yang jernih dapat dinikmati dengan duduk-duduk sambil bercanda dengan teman di sepanjang bebatuan yang datar sambil mendengarkan deru suara air terjun yang gemericik.

Wisata keluarga yang murah. cukup dengan harga tiket Rp.7,000 untuk dewasa dan Rp.2,000 untuk anak-anak sudah bisa menikmati keindahan air terjun Bantimurung. Untuk fasilitas pendukung, cukup tersedia dengan kondisi yang dikatakan 'lumayan'. 

Sebagai seorang petualang yang ingin tahu, saya menyusuri taman nasional ini walau dengan cakupan yang terbatas karena kondisi cuaca yang gerimis. Dengan menaiki sekitar 50-an anak tangga dan menyusuri jalan setapak yang sudah ditata dengan bagus dan pepohonan besar yang ada di pinggir jalan setapak tersebut. Hutan basah yang sesekali masih bisa terlihat monyet bergantungan di pohon-pohon besar. 

Saya menuju gua yang saya lupa namanya..maaf..Butuh sekitar 15 menit berjalan kaki menuju ke gua tersebut. karena kondisi cuaca yang tidak mendukung, sehingga tidak banyak pengunjung yang berjalan hingga ke gua tersebut. Sebuah gua yang tidak terlalu dalam yang berisikan staglagtit dan stalagmit. Ada jasa penyewaan untuk masuk kedalam gua dengan bantuan penerangan seperti senter. Cukup membayar Rp.10,000 hingga sepuasnya. Cukup mahal untuk ukuran gua yang tidak terlalu luas. 
Demi memuaskan nafsu penasaran, saya dan keponakan yang ingin tahu isi dalam gua tersebut akhirnya menyewa satu buah senter. Kondisi gua cukup dingin karena cuaca yang saat itu gerimis. Ada saja ulah jahil dari tangan-tangan manusia untuk merusak keindahan dari gua ini. Mereka mencorat-coret dinding gua. entah apa maksudnya, tapi itu sangat disayangkan. apabila tidak disorotkan cahaya secara fokus maka tidak akan terlihat coretan tersebut.

Tidak lama sayan dan keluarga mengunjungi Bantimurung. Karena cuaca yang semakin buruk, dengan hujan yang semakin deras, membuat saya dan keluarga beranjak untuk pulang meninggalkan air terjun Bantimurung yang indah ini. 

Sebuah pemandangan yang mencengangkan terlihat oleh saya begitu akan keluar dari taman nasional Batimurung ini. sebuah kanopi yang saya tidak mengetahui peruntukannya jatuh dan cukup membahayakan. Kondisi ini sepertinya ter jadi karena kondisi metal dari kanopi yang sudah tidak kuat menahan beban diatasnya. didukung dengan curah hujan yang cukup tinggi di bulan Desember ini dan tiupan angin. 

Untuk keseluruhan, Taman Nasional Bantimurung, layak untuk dikunjungi terutama di musim kemarau. Selain akan menikmati segarnya air terjun, juga adanya tempat penangkaran kupu-kupu yang bisa dilihat secara dekat. Terutama di pagi hari. 

Bagi yang ingin membawa oleh-oleh berupa kupu-kupu, bisa diperoleh di depan pintu masuk/keluar taman nasional Bantimurung. ada gantungan kunci, hingga kupu-kupu yang diawetkan dan ditata dengan apik dalam sebuah figura. yang pasti harus bisa menawar asal jangan afganisme yaa... :)


With Leisure..

Mks
Makasar, 26 Des 2012.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar