Sabtu, 28 Januari 2012

Gili..ngan nih Trawangan...!!!

Tak pernah terpikirkan bahkan mendengar sebuah nama, Gili Trawangan,  ketika temanku menyebutkannya. hah..apaan tuh..? itu adalah sebuah kata yang pertama  kali Aku dengar. tapi begitu aku search di mesin pencari terpopuler, Google, muncullah nama itu. dan  sebuah tempat yang sudah populer di orang asing tapi tidak untuk orang Indonesia sendiri. termasuk Aku. Kasian yaa....

Sebuah pulau yang berada di lombok dan masuk dalam buku yang cukup populer di luar negeri dan diterbitkan oleh Lonely Planet [LP]. Sebuah buku referensi akan hidden paradise di dunia. semua terangkum dalam satu catatan tersebut, termasuk cara berlibur ke hidden paradise tersebut. Three Gilis. TraMenA


Gili berarti pulau yang jika diartikan ke dalam bahasa Sasak. Bahasa asli dari penduduk asli pulau Lombok yang juga bernama Sasak. Pulau kecil yang berada di sebelah barat pulau lombok dapat dijangkau langsung menggunakan pesawat terbang dari bandara Selaparang (dulu) atau Bandara Internasional Lombok [BIL] (sekarang) di pusat kota Lombok, Mataram. atau bisa melalui Padang Bai, Bali menggunakan kapal cepat (speedboat).  Aksesnya semakin dipermudah kini ke tiga gili tersebut. Trawangan, Meno, Air

Gili yang paling banyak dikunjungi dan paling popoler adalah Gili Trawangan. tapi bukan berarti Gili Meno ataupun Gili Air jelek, namun wisatawan asing yang lebih gemar akan suasana ramai dengan view nya bagus akan cenderung memilih Gili Trawangan. 

Konon menurut ceritanya, Gili Trawangan merupakan tempat pembuangan. Begitu orang bugis yang dikenal sebagai pelaut ulung, berlayar hingga ke sana. Terjalinlah perpaduan antara mereka dengan suku asli di sana, suku Sasak. Istilahnya Bugis Sasak “Busak" Selain itu hadirnya pedagang dari Makassar ke Lombok menjadi salah satu penyebar Islam di Pulau Lombok dulu hingga menjalar ke Gili Trawangan. maka tidak heran jika di Lombok perpaduan antara dua agama yang cukup kental. Hindu yang masih berintegrasi dengan pulau bali dan juga Islam. Sebuah toleransi beragama yang masih tetap terjaga hingga hari ini. Namun untuk di wilayah Lombok Barat terutama Gili Trawangan, mayoritas beragama muslim. 

Siapa sangka, dari orang-orang yang dulu terbuang, Gili Trawangan menjelma menjadi sebuah obyek wisata yang semakin banyak dikunjungi orang terutama wisatawan asing. bahkan kini hampir menyamai kunjungan ke pulau Bali. Dari terasing menjelma menjadi obyek wisata yang berhasil mengundang orang-orang asing. Sebuah perjalanan hidup yang bak roda Cidomo yang berjalan mengelilingi Gili Trawangan. Dulu terasing, kini menjadi rebutan orang asing.

Hampir semua usaha yang ada di Gili Trawangan terutama berupa penginapan dimiliki oleh orang asing. dan orang asli Gili Trawangan hanya sebagai pengelola atau bekerja disana. mayoritas berada di sebelah utara atau dekat dengan pelabuhan Gili Trawangan. 


 Sunrise di Gili Trawangan dengan view 
Gili Meno dan Gunung Rinjani

 Best spot Sunset di Gili Trawangan 
dengan view Gunung Batur, Bali



Namun jika mengitari Gili Trawangan ke arah timur akan terlihat banyak tanah kosong serta banyak pembangunan disini terutama untuk hotel atau penginapan. Jangan salah, semua tanah kosong tersebut sudah ada pemiliknya. terutama orang asing. Sekedar informasi, menurut penduduk asli Gili Trawangan kalau status tanah di Gili Trawangan hanya bersifat menyewa dengan rentang tahun yang bisa cukup lama.  Ada yang sekitar 15 tahun bahkan lebih, karena tidak ada instansi yang mengeluarkan ijin untuk kepememilikan tanah tersebut untuk menjadi atas nama milik pribadi, terutama untuk orang asing. Sehingga orang asing yang notabene memiliki dana lebih menggunakan nama penduduk asli setempat untuk bisa memiliki usaha di Gili Trawangan. sebuah kerjasama yang cukup menguntungkan bagi penduduk asli. karena dengan begitu, mereka mendapatkan fee yang cukup menggiurkan nilainya. 


Prospektus investasi yang bagus terutama dikarenakan banyak dikunjungi oleh orang asing sehingga hal inilah yang menjadi pemanis dari Gili Trawangan. 

Kecil namun bernilai besar. 

Gili Trawangan. 




with Leisure, 


Mks
Gili Trawangan, April 2011

1 komentar: