Rabu, 03 Juli 2013

Ketenangan itu bernama Iboih

“The world is a book and those who do not travel read only one page” 
― Augustine of Hippo  



Berawal dari rasa penasaran dengan pulau kecil di ujung barat Indonesia dan menjadi ikon dalam lagu nasional yang berkumandang setiap hari besar nasional, Dari Sabang sampai ke Merauke, akhirnya aku menginjakan kaki juga. Tidak hanya ingin sekedar membaca dan menyanyikannya, Aku ingin mewujudkan jika bisa menyaksikan keindahan pulau kecil ini. Pulau Weh. 
Jika pertama kali menyebutkan pulau Weh, kebanyakan orang akan mengatakan tidak mengetahui. Namun, jika diucapkan 'Sabang' maka hampir semua paham. Sebuah kesalahan kecil namun fatal menyederhanakan sebuah kata "Sabang = pulau Weh'. Oke, mari kita kembali ke bangku sekolah lagi. 


Itu yang terjadi pada Aku yang berencana kesana. 
                       "Mau kemana ?", tanya rekan kerja. 
                       "Pulau Weh...", jawabku. 
                       "Weh..? dimana  tuh..?, 
                       "di Aceh. pulau paling ujung Indonesia..", 
                       "OOoo..Sabang...". 

Memang benar jika ibukota dari pulau Weh adalah Sabang, tapi tidak mengharuskan jika keseluruhan pulau kecil nan indah itu disebut dengan Sabang. Alhasil, Aku yang suka dengan sebuah perjalanan yang anti-mainstream, keukeuh jika ke pulau Weh, tidak akan membatu di kota Sabang saja. Alhasil, tujuan utama saya begitu sampai di pelabuhan Balohan bukan ke Sabang melainkan Iboih (baca:iboh). 

Do travelling like foreigner but act like local. 

Iboih merupakan sebuah desa yang terdapat di kecamatan Sukakarya, pulau Weh, NAD, Indonesia. Iboih merupakan tempat yang paling dekat dengan pulau Rubiah (karantina haji) dan pulau Rondo (pulau yang seharusnya paling barat di Indonesia). Desa kecil ini merupakan tujuan utama para traveller luar negeri. Bahkan ketika saya menyambangi tempat ini, hampir 90% diisi oleh turis luar. sedangkan orang Indonesia hanya saya dan teman travelling saya. Sisanya pekerja atau orang lokalnya. 

Iboih merupakan daerah favorit terutama bagi pecinta olahraga air seperti diving dan snorkeling. Perairan di sekeliling pulau Sabang merupakan perairan laut lepas yang diapit oleh Selat Malaka dan Samudra Hindia sehingga biota lautnya cukup beragam dan masih terjaga keasriannya. Masih terbaik untuk wilayah Indonesia barat. 

Anda yang ingin menikmati keindahan di Iboih, tidak perlu khawatir dengan penginapan. Tersedianya beragam penginapan, resort, maupun hotel dapat menjadi banyak pilihan Anda dan disesuaikan dengan budget anda. Harganya juga tidak terlalu mahal bahkan untuk ukuran backpacker seperti saya. Penginapan saya saat di pulau Weh tidak terlampau mahal bahkan best spot menurut saya. Melompat sedikit dari kamar/main building sudah bisa snorkeling dengan bawah laut yang masih terjaga. Bahkan kumpulan terumbu karang 'Batik' tersebar di dekat penginapan saya. But, you can pay more to get better view here. 

Alasan saya untuk travelling ke pulau Weh dan bukan di saat peak season apalagi musim liburan anak sekolah adalah ingin menikmati kesunyian Iboih dan mendapatkan ketenangan yaang sebenarnya. Sama seperti traveller asing yang saya temui di Iboih. Alasan mereka ke pulau Weh dan menginap di Iboih adalah sepi namun fasilitasnya cukup memadai. 

Genre travelling di pulau Weh hanya menikmati bawah lautnya bukan ombaknya. Kondisi air laut Andaman yang tidak berombak menjadikan pulau Weh hanya bisa untuk snorkeling dan Diving. Bagi yang tidak bisa atau takut dengan air laut, bermain dengan pasir juga masih bisa dilakukan. Pasir putih dengan gradasi air laut berwarna biru toscka ke hijauan. Paradise. 

Sekedar informasi saja, jika pantai di Sabang dan sekitarnya itu berair tenang (sangat malahan) sedangkan Iboih lebih sangar sedikit. Sehingga menjadi lebih hidup. Bagi Anda yang gila akan diving, Iboih itu surganya. Harganya murah terutama untuk orang lokal dan peralatannya juga oke. Selain itu spotnya juga banyak, ada sekitar 29 spot. Bagi yang tertantang dengan 'sharkie' , Anda bisa temukan di sini juga. Wreck jangan ditanya, ada juga. Juga Volcano sites, Anda akan diving dan bermain buble-buble di bawah laut namun bukan dari gunung api. Ketika saya tanyakan dengan dive-buddy saya, dia juga tidak mengetahui pasti mengapa bisa seperti itu. Tapi overall, Anda tidak akan rugi. 

Menikmati keindahan hasil karya Sang Pencipta yang maha Sempurna sungguh tidak terbayarkan. Saya tidak ingin hanya sekedar membaca, namun melakukannya sendiri. Iboih, sebuah desa kecil di ujung pulau Weh. 

So, do you interested with this quiet island ? Please come to Iboih... 



Have a great travelling and create your own journey.



With Leisure,


MKS
28 April 2013




Tidak ada komentar:

Posting Komentar