Selasa, 16 Juli 2013

11 Tips Explore Tomohon ala Solo Travelling

A traveller without observation is a bird without wings.” 
– Moslih Eddin Saadi  



Menjelajahi kabupaten Minahasa tidak hanya sebatas menyaksikan pasar lokal di Tomohon saja seperti yang sudah pernah saya ceritakan sebelumnya, atau bermain dengan kembang-kembang nan cantik di taman kota. Bahkan dua tahun sekali kota Tomohon mengadakan festival bunga. Selain itu, Tomohon memiliki objek wisata lain yang bisa menjadi alternatif Anda ketika travelling ke Sulawesi Utara.

Kira-kira apa yah..?. Menarik untuk dijelajahi tidak yah..?. Untuk solo travelling, bisa gak yah..? Jawab saya : BISA. 


Minahasa tidak hanya sebatas dengan pemandangan ektrim, namun pemandangan yang cantik juga tersedia di kota kecil ini. 

1. Adventural ala Gunung Lokon.

Bagi Anda yang memiliki jiwa adventural namun sedikit beresiko, Anda bisa mendaki gunung berapi yang masih ‘batuk’ namun hanya sesekali saja sih. Tertantang ?. If you’re lucky, you’re not get the cough. Namun itupun tidak bisa hingga sampai puncak dan untuk bisa sampai kesana , Anda memerlukan guide sebagai pemandu perjalanan juga untuk bisa mendapatkan ijin mendakinya. ‘Ya,iyalah..kalau cuma sendiri bisa tinggal nama nantinya..’. 

Untuk bisa mengunjungi gunung Lokon yang memiliki ketinggian 1580 mdpl dan terdiri dari kawah yang besar, Anda memerlukan waktu selama tiga jam dari kota Tomohon dan diharuskan melaporkan diri di pusat vulkanologi setempat. Disini Anda akan mendapatkan informasi mengenai pendakian. Selain gunung Lokon, Anda dapat meneruskan pendakian ke gunung Mahawu dan dijamin Anda akan mendapatkan sebuah pemandangan yang mengagumkan. Kawah belerang dengan lebar sekitar 180m dan kedalaman 140m.

2. Danau Linow yang bersulfur

Danau Linow
Selain itu, Minahasa memiliki danau yang tidak terlalu dikenal orang banyak. Danau Linow. Sebuah danau kecil yang berukuran sedang ini mengandung sulfur juga memancarkan warna yang cukup indah bahkan bisa hingga 3 warna. Cantik bukan yah..?

Bahkan ketika saya mengunjungi danau ini, letupan-letupan kecil terlihat di dasar danau. Hangat. Oleh karena itu, lokasi yang tidak terlalu jauh dengan sumber panas menjadikan danau Linow sebagai salah satu alternatif tujuan wisata penduduk lokal. Di kawasan danau Linow juga menjadi kawasan habitat burung-burung, banyaknya hutan yang masih terjaga menjadikan rumah bagi burung. Tidak jauh dari danau Linow, terdapat sumber mata air panas yang bisa dipergunakan untuk mandi dan menyegarkan badan. Rasa lelah saat travelling akan hilang seketika. ‘Nyusss..’.

3. Danau Tondano

Danau Tondano
Salah satu danau yang terkenal di Indonesia berada di kabupaten Minahasa, yakni danau Tondano. Sebuah danau yang berjarak 30km dari selatan kota Manado dan berada 600 mdpl merupakan sebuah danau yang cantik untuk didaki. Disini Anda akan menyaksikan danau yang luas namun sama seperti kebanyakan danau lain di Indonesia, danau Tondano banyak dikembang biakkan usaha kerambah. Ikan nila maupun emas menjadi primadona di danau Tondano sehingga kecantikan danau Tondano sedikit berkurang dengan keberadaan usaha ini. Hal ini diperburuk dengan munculnya banyak eceng gondok di sudut-sudut pinggir danau sehingga terlihat seperti tidak terawat. Sungguh disayangkan.

4. Gunung Mahawu

Gunung ini terletak berlawanan arah dengan gunung Lokon dan memiliki lereng yang cukup landai dengan ketinggian 1.311 meter. Gunung Mahawu memiliki pemandangan yang menakjubkan, dengan danau kawah berwarna hijau dengan kuning belerang.

4. Makam pahlawan sulawesi utara, Sam Ratu Langi

Di Minahasa juga, tepatnya di kecamatan Tondano terdapat makam pahlawan sulawesi utara, Sam Ratu Langi. Seorang putra asli daerah sulawesi utara yang menjadi salah satu pahlawan nasional Indonesia. Objek wisata ini ramai ketika wiken.

5. Air Terjun ”Tumimperas” Pinaras

Air terjun Tumimperas ini berada di Tomohon Selatan. Air terjun 'Tumimperas' memiliki ketinggian hingga 70 m dan dapat dengan mudah dijangkau oleh Anda walaupun solo travelling. Anda dapat langsung mendengar suara air jatuh dan menandai lokasi air terjun yang begitu dekat. Suara yang riuh rendah dan juga air terjun ini dikelilingi oleh pemandangan yang alam asri dan alami nan memikat hati.


Bagi Anda yang baru pertama kali menginjakan kaki di Sulawesi Utara, jangan panik.Tips Solo Travelling ala solo travelling : 

1. Karena tidak ada layanan bis Damri dan ke Bandara namun di bandara Sam Ratu Langi termasuk nyaman dan tidak perlu khawatir untuk solo travelling, begitu tiba di bandara Sam Ratu Langi, Anda cukup berjalan keluar bandara yang tidak jauh. Hanya sekitar 500m, dekat kok suer. Namun, sama seperti bandara dimanapun di Indonesia termasuk sekaliber Soekarno-Hatta, begitu saya keluar terminal kedatangan saya sudah disambut dengan ramah oleh Tukang Ojek. Baik sih, menawarkan diri tapi mesti bayar gak yah..? ada yang gratis kah..? hehe... Apabila Anda ingin cepat, sebaiknya pergunakan ojek namun tawar terlebih dahulu yah. 

2. Namun untuk tawaran yang baik hati itu saya hiraukan dan dengan pedenya berjalan keluar bandara dan lagi-lagi berbeda dengan bandara Soekarno-Hatta yang begitu Anda keluar bandara tidak mungkin berjalan kaki karena sudah disambut dengan ‘Jalan tol’. Namun di Manado, Anda tidak perlu khawatir. Anda cukup berjalan saja mengikuti jalur keluar mobil ataupun motor, Anda sudah keluar bandara dan menemukan jalan utama. Posisi bandara yang memang tidak berada di pusat kota menjadikan bandara Sam Ratu Langi sedikit agak jauh. Tapi yakinlah apa yang dikatakan ‘mungkas’, begitu Anda keluar bandara Anda akan menemukan angkutan umum biasanya disebut dengan pete-pete dan seringnya full musik, tujuan akhirnya adalah Paal Dua. Penting untuk diingat, terminal Paal Dua ada terminal utama sebelum Anda menyambung ke wilayah lain di kota Manado dari dan ke bandara. Just paid Rp.2500-3000 (sebelum kenaikan BBM).

3. Karena tujuan pertama saya adalah explore Tomohon, dari terminal Paal Dua pindah pete-pete jurusan Karombasan. Tidak perlu parno seperti saya saat itu, terminalnya terakhir atau paling ujung jadinya gak akan nyasar kok. Just paid Rp.2500-3000 (sebelum kenaikan BBM). 

4. Terminal Karombasan melewati pasat dan akan padat ketika wiken, ada baiknya ada turun dan berjalan melewati pasar menuju terminal yang hanya berjarak 100m. Ketika sudah di terminal, ada pilihan ke Tomohon atau Tondano. Terserah Anda mau pilih yang mana karena begitu sudah berada di Tomohon/Tondano ada angkutan umum ke Tomohon/Tondano. Karena saya penasaran bahkan terobsesi dengan kota Tomohon, alhasil saya memutuskan naik bis ke Tomohon. Itupun setelah memastikan dengan penumpang yang juga ingin ke Tomohon. Just Paid Rp.8000 for 1 hour.

5. Turun dari bis sudah langsung di terminal kota Tomohon, pasar yang ingin saya tuju ternyata berada tidak jauh dari terminal. Apalagi saat itu sabtu dan ramai transaksi. Saya menghabiskan 1,5 jam untuk mengelilingi pasar Tomohon untuk melihat secara langsung pasar yang bisa membuat perut Anda mual seharian.

6. Selesai berkeliling pasar, saya memutuskan ke danau Linow. Anda dapat naik pete-pete jurusan Sonder dan turun di depan gereja Pniel. Just paid Rp.2500-3000 (sebelum kenaikan BBM). Karena tidak ada petunjuk arah, yup saya kelewatan (cukup) jauh dan akhirnya memutuskan naik Ojek. Paid for rp.20,000 bisa kurang sebenarnya.

7. Dari danau Linow, lokasi danau Tondano tidak terlalu jauh. Kurang lebih 10 km. Namun yang jadi permasalahannya. Jika ingin murah namun membuang waktu Anda, Anda harus kembali ke Tomohon dan mengganti pete-pete ke Tondano. Rutenya seperti memutar lagi. Atau memilih alternatif lain seperti yang saya lakukan. Ojek. Memotong jalur dan melewati 5 desa serta pabrik Pertamina gas bumi dengan pemandangan pedesaan. Memakan waktu sekitar 1 jam naik ojek. Oh iya, tukang ojek yang saya pilih ini tidak memberikan harga awal jadi saya tidak bisa nawar untuk memastikan harganya (mengapa nawar?. biar saya keliatan tahu dan pernah ke Tomohon padahal... )

8. Tiba di danau Tondano, ada pilihan lain. Berhenti di tengah jalan dan memilih spot yang lebih tinggi seperti bukit untuk mengabadikan danau Tondano berupa foto atau masuk ke objek wisata Remboken dan bayar. Saya pilih yang pertama karena naik ojek (manfaatkan..).

9. Puas dengan berfoto, lanjut ke kota Tondano untuk menuju Terminal dan kembali ke Manado. Akhirnya saya membayar Rp.150,000 buat bapak tukang Ojek. Antara bego dan kasian dengan bapak yang sudah tua dengan memberikan sejumlah itu. Tapi its oke. I saw a happy face from him, its so meaningfull for me.

10.   Sebelum cauw dari Minahasa dan tidak jauh dari terminal, terdapat makam pahlawan Sam Ratu Langi. Gratis untuk masuk.

11.   Kembali ke terminal Karombasan di Manado dengan bis yang super lama. Sudah bangun-tidur-bangun-tidur tapi gak sampe-sampe juga. Just paid Rp.7,500. 

Tertarik ?. 

Have a great travelling and create your own journey.



With Leisure,


MKS
Tomohon
24 May 2013


Tidak ada komentar:

Posting Komentar