Minggu, 15 April 2012

Pada sebuah kota...Tentena


TENTENA. Sebuah kota tujuan jalan-jalan yang tidak ada dalam daftar saya saat ini. Karena hal inilah kota Tentena menjadi sebuah rasa penasaran saya yang baru ketika saya berada di kepulauan Togean. Hampir semua wisatawan asing yang saya jumpai dan saya ajak ngobrol selalu menyebut nama kota ini. Mereka akan menuju kota ini atau telah melewati kota ini sebelum ke kepulauan Togean. Semakin membuat rasa penasaran saya mengebu-gebu. Sebuah keputusan spontan dan tercepat yang saya ambil ketika turun dari kapal. Awalnya saya akan memilih Tanjung Api di Ampana sebagai tujuan jalan-jalan, namun karena pertimbangan lain saya rubah ke Tentena. Ada apa sih di kota Tentena ini?. Saya akan membagikan kepada Anda. 



Tentena adalah sebuah kota kecil di Sulawesi Tengah, Indonesia. Kota ini adalah ibukota kecamatan Pamona Utara. Letaknya di pinggiran Danau Poso, sekitar 54 km sebelah tenggara dari kabupaten Poso dan 258 km sebelah tenggara Palu, ibukota provinsi Sulawesi Tengah. Dari Palu, diperlukan waktu 7 jam atau 8 jam dari Ampana untuk mencapai Tentena.

Tentena merupakan daerah yang membatasi danau Poso dan di sepanjang pebukitan banyak ditanam cengkih. Daerah ini merupakan pusat penyebaran agama Protestan yang dipelopori oleh misioner Dr. A.C. Kruyt dan Dr. Adriani pada tahun 1895. Di kota ini terdapat Gereja Protestan tertua di Sulawesi Tengah. Menurut informasi, pesawat cesna misioner terbang ke tempat-tempat terpencil di wilayah ini yang dioperasikan oleh pilot Amerika menuju kota Tentena. 

Penduduk kota ini mayoritas memeluk agama Kristen, sedangkan pemeluk Islam telah terusir sejak kerusuhan dan hanya sedikit yang kembali pasca kerusuhan. Suku asli yang mendiami kota ini adalah suku Pamona. Suku Pamona juga tersebar hampir di seluruh provinsi Sulawesi Tengah. Suku Pamona mempunyai gereja suku, yaitu Gereja Kristen Sulawesi Tengah (GKST). Agama kristen diterima sebagai agama rakyat (Public Religion). Anggota gereja ini tersebar di seluruh provinsi Sulawesi Tengah dan sebagian Sulawesi Selatan (Kabupaten Luwu Timur).
Beberapa obyek wisata di sekitar Tentena termasuk danau Poso, gua Latea, goa Pamona dan air terjun Saluopa.  


Hal lain yang layak saya bagikan adalah adanya ikan yang khas dan cuma ada di Tentena yakni di danau Poso. Ikan Sugili (belut). Sogili yang pernah ditangkap mencapai panjang 1,8 m dan berat 20 kg. Bagian dangkal danau itu memiliki sisi yang berbatu-batu dan bahkan goa. Ikan ini diternakan dengan perangkap yang dapat dilihat dari Jembatan ini. 

Apabila Anda ingin melihat seluruh kota Tentena dari atas, Anda dapat singgah ke Panorama View. dahulu merupakan sebuah nama hotel Panorama, namun kita telah ditutup karena keterbatasan dana oleh pemerintah daerah. 



Untuk informasi akhir, di bagian selatan Tentena terletak kecamatan Pendolo yang merupakan sebuah daerah persinggahan bagi para wisatawan yang datang dari dan ingin ke Rantepao (Tana Toraja). Dan Tentena merupakan kota penghubung antara Poso di Sulawesi Tengah dan Toraja di Sulawesi Selatan.

Bagi saya, walaupun kota ini kecil tetapi memiliki keistimewaan tersendiri. Suasana yang sepi membuat saya merasakan seperti berada di rumah saya sendiri. Hommy. 


Selamat jalan-jalan. Selamat melakukan perjalanan.



With Leisure



MKS 
Poso 6 April 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar