Jumat, 04 Mei 2012

♬..♬..♬.. Railfans...♬..♬..♬..

Naik kereta api..tut..tut..tut ♬..♬..♬.. 
siapa hendak turut... 
ke Bandung Surabaya.. ♬..♬..♬.. 
Bolehlah naik dengan percuma....



Sebuah penggalan lagu jaman saya masih kecil cukup terngiang ketika saya pulang ke 'rumah'. Mengingatkan saya begitu indahnya lagu ini di kala sore menjelang senja bermain dengan teman-teman seumuran saya waktu itu. Mungkin kini sudah tidak akan ditemui lagi canda tawa bocah-bocah tersenyum simpul melepaskan keceriaannya dengan teman seusianya.  Bahkan lagu yang populer di masa saya kecil mungkin hanya akan menjadi sebuah kenangan. Hilang di tengah modernitas zaman. Berkembangnya teknologi yang sudah maju terutama dengan semakin dipermudahnya akses informasi menjadikan 'dunia' terasa begitu kecil layaknya life is our hand. Salut namun Ironis juga. . 


Dewasa ini, teknologi berkapasitas tinggi sudah semakin banyak diimplementasikan oleh berbagai perusahaan untuk membantu mempermudah untuk memberikan pelayanan jasa terbaik bagi pelanggan dan calon pelanggan penyedia jasa tersebut. Salah satunya PT.Kereta Api Indonesia (KAI). Konsep pelayanan yang ingin diterapkan seperti bandara yakni one stop services terutama dalam penyediaan penjualan tiket kereta. Telah dilayaninya penjualan tiket kereta dengan cara on-line sehingga mempermudah pengguna kereta yang ingin memesan tiket. Sehingga kecenderungan mengantri di depan loket reservasi dapat diminimalisir. Bahkan saat ini, pemesanan tiket sudah dapat dilakukan H-40 sebelum tanggal keberangkatan. Waw...sebuah kemajuan yang cukup bagus. Penjualan tiket juga tidak lagi terpusat di stasiun saja, kini tiket-tiket sudah disebar ke agent penjual lain seperti PT POS, Indomaret, dan lain-lain. Bahkan menurut informasi yang saya pernah lihat namun belum mendapatkan konfirmasi kebenarannya, kini PT KAI tidak melayani lagi untuk penjualan tiket langsung di tanggal keberangkatan. 


Saya termasuk salah seorang pecinta moda transportasi ini. Indonesia Railfans. Ada beberapa faktor yang menjadikan alasan saya menyukai moda transportasi ini yakni hampir semua stasiun kereta berada di pusat kota sehingga mempermudah akses transportasi dari dan ke stasiun. Selain itu masih dianggap lebih nyaman (belakangan waktu ini), waktu keberangkatan cenderung tepat dan kedatangan lebih dapat diprediksi walaupun terkadang bisa terlambat hingga 1-2 jam dari waktu yang sudah ditentukan PT KAI. Namun, yang menjadikan alasan utama saya adalah keberangkatan kereta selalu malam untuk jarak yang sering saya pilih, Jakarta-Klaten dan sebaliknya. Sehingga pulang kantor bisa langsung berangkat dengan naik kereta. Efisien waktu dan tidak perlu ambil cuti. 


Pelayanan kereta api saat ini menuju pelayanan seperti moda transportasi udara. Apabila dahulu, penumpang yang tidak mendapatkan tiket dengan tempat duduk masih dapat dilayani dengan fasilitas 'tanpa tempat duduk' terutama untuk layanan bisnis ataupun ekonomi. Tapi tidak untuk saat ini. Anda yang tidak mendapatkan tiket, jangan harap bisa terangkut dengan kereta api. Silahkan cari moda transportasi lain. Hufh..!!!. 


Bergesernya konsep pelayanan yang diberikan PT KAI saat ini dengan tidak lebih mengutamakan banyaknya jumlah penumpang yang terangkut namun kualitas kenyamanan penumpang menegaskan bahwa PT KAI mulai memperbaiki citra layanannya dengan menjual tiket yang tidak terlalu mahal. Menurunnya jumlah penumpang secara signifikan karena peraturan tersebut pasti dirasakan berdampak hebat oleh PT KAI dalam hal keuntungan namun pemberian kualitas yang terbaik tetap yang utama. 


Sayangnya saat ini, layanan kereta api hanya bisa terlayani di wilayah pulau Jawa dan sebagian pulau Sumatra. Saya harapkan untuk kedepannya jaringan kereta api bisa terlayani dari Sabang hingga Merauke. Pasti akan menyenangkan apabila bisa menghubungkan wilayah-wilayah wisata di Indonesia. AMIN.




Selamat jalan-jalan dan selamat melakukan perjalanan. 








With leisure, 




MKS
Jakarta 4 Mei 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar