Kepulauan TOGEAN - Indonesia memang tidak bisa lepas dari laut. Bahkan luas wilayah Indonesia yang 2/3 nya merupakan wilayah perairan sehingga tidak mengherankan jika banyak pulau-pulau berserakan dari sabang hingga merauke. Luasnya wilayah perairan Indonesia sehingga banyak yang belum dihuni. Kosong. Pulau-pulau seperti ini masih tertidur dengan tenang dengan menyimpan kecantikan alaminya. Sehingga tidak heran jika diperlukan waktu yang cukup panjang bahkan mungkin hampir 1 tahun apabila Anda ingin mengelilingi Indonesia secara detail dan seksama.
Dari sekian banyak suku yang ada di Indonesia, ada sebuah suku asli di Indonesia yang sudah terkenal dengan ketangguhannya menghadang badai di laut luas. Menumpas angin di tengah laut lepas. Sebuah bakat alami yang hanya bisa dimiliki oleh keturunan asli suku ini saja. Suku BAJO, Bajau atau Sama Bajo. Sehingga tidak salah jika suku Bajo dikenal sebagai pelaut ulung yang hidup matinya berada diatas lautan. Bahkan perkampungan mereka pun dibangun jauh menjorok kearah lautan bebas, tempat mereka mencari penghidupan. Bagi suku Bajo, Laut adalah satu-satunya tempat yang dapat diandalkan. Jantung hati. Julukan bagi mereka sudah barang tentu sea nomaden, karena pada mulanya mereka memang hidup terapung-apung diatas rumah perahu.
Suku Bajo ini merupakan suku asli yang [katanya] berasal dari Palopo, Sulawesi Selatan. Keberadaan suku Bajo menyebar ke segala penjuru dengan kemampuannya mengarungi lautan. Alhasil tidak mengherankan, jika pulau-pulau yang bahkan jauh dari wilayah asli suku Bajo ini akan dihinggapi untuk mencari tempat penghidupan yang baru. Kehidupan laut bagi suku Baju sangat keras. Bahkan hingga menetap di kawasan teluk Tomini, baik di Gorontalo maupun kepulauan Togean. Dimana ada laut disitu ada suku Bajo.
Ada beberapa pulau yang dihuni oleh suku Bajo di kepulauan Togean, salah satunya adalah Pulau Siatu. Sebuah pulau yang berada di teluk Tomini yang memiliki keindahan alam yang natural, suasana pemukiman, serta kegiatan sehari-hari dari suku Bajo. Pulau yang memiliki karakteristik yang sama dengan pulau-pulau lainnya di kepulauan Togean. Berbatu karang yang tajam diujungnya sehingga tidak banyak tanaman terutama yang berakar tunggang bisa hidup di pulau ini. Kebanyakan tanaman yang ada, hidup karena alam.
Ada laut, ada air asin sehingga sumber daya yang bisa dimaksimalkan adalah ikan dan teman-temannya. Pernah terpikir iseng oleh saya, "suku Bajo tidak bosen yah makan ikan setiap harinya..?". Ikan bakar, ikan goreng, ikan asin, mungkin ikan asap. ikan lagi..ikan lagi... Tapi dengan ikanlah, suku Bajo ini bertahan dan tetap sehat agar bisa mengarungi lautan lepas yang luas. Mencari ikan-ikan lain agar bisa dijual dan ditukarkan dengan barang-barang yang tidak dapat diperolehnya di laut.
Bagi Anda yang berkunjung ke kepulauan Togean dan menyempatkan berkunjung entah itu hanya sekedar transit atau menginap di pulau Siatu, tidak ada salahnya jika Anda mempelajari dan berinteraksi dengan suku Bako dalam mencari ikan di laut lepas teluk Tomini.
Sayangnya saya hanya sebentar mengunjungi pulau Siatu ini dan bercengkrama dengan penduduk asli pulau Siatu yang notabene suku Bajo. Mereka sangat ramah terutama untuk orang asing yang datang ke pulau Siatu. Mungkin bagi mereka, inilah ajang untuk menunjukkan bahwa pulau Siatu serta suku Bajo sangat menyambut kedatangan orang-orang yang ingin mengenal mereka dan pulau Siatu dengan sebuah keramahan yang tulus dari dalam hati mereka.
Selamat jalan-jalan dan selamat melakukan perjalanan.
With Leisure,
MKS
Tidak ada komentar:
Posting Komentar