Selasa, 21 Agustus 2012

[Wisata Budaya ] Candi Prambanan


Anda merupakan seorang pecinta semua wisata dan tidak ingin sesuatu yang 'itu-itu' saja ?. Tidak ada salaahnya jika Anda mencoba sebuah wisata budaya yang juga akan menambah pengetahuan dan referensi Anda mengenai sebuah cerita sejarah dan hasil dari sejarah tersebut. Anda dapat mengunjungi Candi Prambanan. Sebuah kawasan wisata budaya yang terletak 16 Km kearah timur dari kota Yogyakarta atau berada di sisi utara jalan Yogya-Solo tepatnya berada di desa Karangasem kecamatan Bokoharjo kabupaten Sleman Yogyakarta, secara administratif candi Prambanan terletak diperbatasan antara kabupaten Klaten (Jawa Tengah) dan kabupaten Sleman (Yogyakarta).



Secara garis besar data fisik tentang kawasan Candi Prambanan dapat diuraikan menjadi beberapa situs yakni pada halaman pertama (paling sakral) terdapat 3 candi utama, 3 candi perwara, 2 candi apit, 4 candi kelir, dan 4 candi sudut/patok. Candi yang utama yaitu Candi Siwa (tengah), Candi Brahma (selatan), Candi Wisnu (utara). Didepannya terletak Candi Wahana (kendaraan) sebagai kendaraan Trimurti; Candi Angkasa adalah kendaraan Brahma (Dewa Penjaga), Candi Nandi (Kerbau) adalah kendaraan Siwa (Dewa Perusak) dan Candi Garuda adalah kendaraan Wisnu (Dewa Pencipta). Kesemua candi dihalaman utama tersebut telah berhasil direkonstruksi lagi sedangkan dari 224 candi perwara di halaman kedua, hanya beberapa candi perwara yang telah berhasil direkonstruksi. Saat ini baru dilakukan usaha-usaha untuk mencoba merekonstruksi beberapa candi perwara lainnya. Bahkan semenjak gempa 2006, Candi Siwa masih dalam proses rekonstruksi sehingga wisatawan tidak bisa masuk candi seperti candi-candi lainnya.
Candi Prambanan adalah candi Hindu terbesar di Jawa Tengah dengan ketinggian sekitar 47 m. Candi Prambanan menjadi bagian dari sebuah cerita sejarah dan telah ditinggalkan sehingga tidak terawat lagi oleh manusia pendukungnya beratus-ratus tahun silam sehingga ditemukan kembali dalam keadaan runtuh dan hancur. Candi yang paling besar adalah candi Siwa yang mempunyai ketinggian 47 m, sedang yang lainnya adalah candi Brahma dan candi Wisnu yang letaknya di sebelah kanan dan kiri candi Siwa.




Di dalam kawasan Candi Prambanan terdapat beberapa situs yang letaknya berdampingan namun merupakan sejarah dari candi Budha yakni Candi Lumbuh, candi Sajiwan, candi Plaosan juga Candi Sewu. Namun yang paling sering dan banyak dikunjungi adalah Candi Rara Jonggrang. Hal ini dikarenakan letak candi yang tidak terlalu jauh dari pintu masuk sehingga lebih memudahkan wisatawan. 

Masyarakat awam seringkali menyebut candi ini dengan nama candi Larajonggrang, suatu sebutan yang sebenarnya keliru karena seharusnya Rara Jonggrang. Kata Rara dalam bahasa Jawa untuk menyebut anak gadis. Menurut cerita rakyat Jawa Tengah, Rara Jonggrang dikenal sebagai putri Prabhu Ratubaka yang namanya diabadikan sebagai nama peninggalan kompleks bangunan di perbukitan Saragedug sebelah selatan Candi Prambanan. Dikisahkan dalam cerita tersebut ada seorang raksasa Bandung Bandawasa namanya. Ia mempunyai kekuatan supranatural dan ingin mempersunting putri Rara Jonggrang. Untuk itu dia harus membuat candi dengan seribu arca didalamnya dalam waktu satu malam. Permintaan tersebut dipenuhi oleh Bandung Bandawasa, namun Rara Jonggrang curang sehingga pada saat yang ditentukan candi itu belum selesai, kurang sebuah arca lagi. Bandung Bandawasa marah dan mengutuk putri Rara Jonggrang menjadi pelengkap arca yang keseribu. Arca tersebut dipercayai sebagai arca Durgamahisasuramardhini yang berada di bilik utara Candi Siwa. Yang jelas Durgamahisasuramardhini adalah istri Dewa Siwa.

Candi Prambanan merupakan sebuah cerita sejarah akan eksistensinya agama Hindu. Sifat keagamaan candi Prambanan yang Hinduistis itu antara lain dapat diketahui dari susunan pantheon atau arca-arca dan juga relief-relief cerita yang dipahatkannya. Empat dari 6 candi utama dan perwara yang ada dihalaman pertama di dalam bilik-biliknya terdapat arca. Candi Siwa memiliki 4 bilik, yaitu bilik utama menghadap ke timur berisi arca Siwa Mahadewa yang berdiri diatas yoni yang disangga oleh seekor naga. Arca Siwa Mahadewa ini adalah sentral dari pemujaan di Candi Prambanan. Bilik yang kedua di bagian selatan berisi arca Siwa Mahaguru; bilik ketiga disisi barat berisi arca Ganeca (anak Dewa Siwa) yang digambarkan bekepala gajah berbadan manusia. Bilik keempat disisi utara berisi arca durga Mahisasuramardhini yaitu arca Durga (cakti/istri Siwa) yang berhasil mengalahkan raksasa yang berwujud mahisa (lembu jantan). Arca tersebut digambarkan berdiri di atas punggung lembu jantan sambil tangannya menarik ekor lembu. Arca inilah yang dalam cerita rakyat dikenal sebagai arca Rarajonggrang, putri Prabhu Boko9. Tata letak arca-arca tersebut tidak lazim pada candi-candi India. Ada beberapa ahli berpendapat bahwa tata dewa-dewa di Candi Siwatersebut melambangkan struktur pemerintahan waktu itu. Dewa Siwa sebagai dewa utama menggambarkan raja yang berkuasa. Dewa Siwa Mahaguru melambangkan kaum pendeta yang menjadi penasihat spiritual raja. Dewa Ganeca sebagai dewa perang melambangkan kekuatan pertahanan, sedang Dewa Durga Mahisasuramardhini menggambarkan permaisuri raja yang senantiasa mendampingi raja. Di candi Wisnu hanya terdapat satu bilikdan berisi arca Dewa Wisnu, sedangkan bilik Candi Brahma berisi arca Dewa Brahma. Ketiga candi utama tersebut menghadap ke timur dan tiga candi didepannya (candi perwara) menghadap ke barat. Candi perwara yang ditengah (menghadap Candi Siwa), terdapat arca nandi, yaitu wahana (kendaraan Dewa Siwa) sehingga lazim juga disebut candi Nandi. Adapun candi perwara lainnya karena tidak dijumpai arca di dalamnya, maka disebut Candi A dan B.

Apabila Anda mengunjungi kawasan budaya Candi Prambanan, Anda cukup membayar tiket masuk sebesar Rp.30,000/orang atau Rp.45,000/orang jika Anda ingin membeli tiket terusan ke candi Ratu Boko sekaligus. Selain itu, demi mempromosikan kain batik sebagai bagian heritage dari budaya Jawa, Anda diharuskan memakai kain batik tersebut. Proseduralnya mirip dengan pura di pulau Bali seperti Uluwatu. Selain itu, ada hal lain yang perlu Anda perhatikan juga. Anda memerlukan sebuah penutup kepala sebagai penghalau panas. Bisa berupa topi ataupun payung. Namun, jika Anda tidak membawanya, tersedia juga jasa penyewaan payung. 

Kawasan Candi Prambanan akan semakin terasa panas selain kondisi siang hari yang terik juga banyaknya wisatawan baik asing maupun domestik terutama saat-saat musim liburan. 

Apabila Anda berminat menuju Candi Sewu atau berkeliling kawasan Candi, terdapat jasa bis keliling maupun penyewaan sepeda bahkan kuda sekalipun. Cukup membayar sekitar Rp. 20,000/orang, Anda suda bisa menikmati sensasi berkeliling candi dengan berkuda. 


Travelling ataupun liburan tidak semata-mata harus berupa wisata alam. Menikmati sebuah bagian sejarah tentu juga akan membawa Anda untuk bisa menikmati sensasinya tertama cerita di balik sejarahnya juga. Anda Tertarik ?. Silahkan putar rute perjalanan Anda menuju Candi Prambanan ini. 


Selamat Jalan-Jalan dan selamat melakukan perjalanan. 




With Leisure, 

MKS
Klaten,20 Agt 2012

Tidak ada komentar:

Posting Komentar