Ide menulis ini muncul setelah saya membaca artikel rekan-rekan blogger dan mengalami hal serupa dengan pertanyaan standard dan yang paling sering ditanya balik oleh teman-teman saya ketika mengetahui saya liburan ala Solo Travelling. Saya sering mendengar teman-teman saya mengeluh "pengen liburan.." | "pengen lari dari kemacetan Jakarta .." dan sebagainya. Sebagai teman yang baik [pastinya..], saya sering memotivasi mereka untuk ambil cuti atau liburan ke luar kota terutama liburan sendiri. Karena dengan liburan bukan hanya untuk mencari kepuasan pribadi namun untuk me-refresh badan juga. Namun seringnya [lagi-lagi] kecewa karena berasa bicara sama tembok, mental, "gue gak berani traveling sendiri ah.." | "aman gak yah traveling sendirian, apalagi cewek ??" "lo kok berani traveling sendirian ??" | "lo gak takut hilang atau nyasar..? ".
Bukannya jadi semangat malah emosi. Belum apa-apa sudah seperti itu dan pertanyaan itu menjadi tanda tanya sendiri bagi saya "memang sulitkah untuk traveling sendiri ?? Choose and Go.."
Memang kalau hanya berupa omongan sih mudah tapi tidak bisa sesederhana omongan itu untuk kenyataannya. Banyak faktor yang membuat |KITA| parno dahulu sebelum pergi. Seringnya karena tidak ada teman, keamanan, takut kehilangan barang hingga takut tersesat. Well. Namun intinya adalah Ketakutan.
Musibah ataupun bencana bisa terjadi kapan sana dan dimana saja. bahkan saat tidur pun. namun, selama |KITA| masih diberikan kehidupan tidak ada yang perlu ditakutkan. Serahkan semuanya kepada TUHAN. [edan...sedikit filsafah yaa..].
Travelling itu sama seperti hidup. Selalu berjalan. Dinamis dan tidak pernah terpusat di satu fokus.
Tips untuk Anda yang ingin SOLO-TRAVELLING-BACKPACKER :
1. Riset dengan membuat itinerary perjalanan. Hal ini untuk memudahkan dan mengetahui step-step kemana yang akan dituju. Bisa baca dari blog tetangga, buku travel, atau tanya dari orang-orang yang sudah pernah kesana. Yang pasti biar Anda tahu garis besar itinerary perjalanan yang akan Anda lakukan. Semakin detail Anda akan merasa 'aman'. Fase ini seperti meng-screening pilihan-pilihan dan informasi yang ingin diketahui agar lebih.
2. Persiapkan barang bawaan dengan teliti dan sesuaikan dengan lokasi yang akan dikunjugi. Pakaian pasti [jangan sampai salah kostum], charger, jaket, alat mandi, Identitas diri, dan sebagainya. Fase ini seperti memilih yang 'layak' dan tidak layak.
3. Sesampainya atau mendekati tempat tujuan, jangan malu bertanya terutama kepada warga lokal. Selain mereka 'lebih' mengetahui dan kebanyakan mereka akan membantu terutama yang baru pertama kali menjejakkan kaki disana. Beruntungnya di Indonesia, masih lebih ramah dibanding negara luar. Misal : pengalaman teman saya menjelajah di Cina sendirian dengan bermodalkan peta buta, ketika dia bertanya dengan warga lokal malah dimarahin dan mendapatkan jawaban setelah di maki-maki dahulu. Oke. Noted. Fase ini dinamakan sosialisai.
4. Terbuka dengan orang lain namun jangan mudah percaya sama orang. tetap Waspada.
5. Jangan terlalu baik sama orang dan jangan terlalu mau dibaikin sama orang yang baru dikenal.
6. Tersenyumlah dan bersikap ramah terhadap semua orang sehingga lebih mudah bersosialisasi. jangan terlalu fokus dengan gadget sendiri.
7. Identitas diri dijaga dengan baik dan benar. Simpan dengan standard and operating procedure terbaik. Jangan jadi pelupa dengan meninggalkan atau menitipkan kepada orang lain. Hilang identitas diri saat solo travelling berarti hilang nyawa.
8. Simpanlah uang di beberapa tempat, bisa sebagian di dompet, sebagian di backpack. Kalaupun hilang masih ada back-up nya.
9. Buat cewek, jangan jalan-jalan sampai larut malam, hindari tempat sepi dan yang gelap. Kalau bisa, ajak orang yang sudah Anda kenal terlebih dahulu dan merasa aman apabila ingin memaksa atau tidak usah sama sekali dan menunggu besoknya saja.
10. Bersahabatlah dengan traveler lain, terutama solo traveler juga. [lihat yang bawa tas gembolan segede gaban]. Biasanya mereka lebih welcome karena kesamaan nasib (traveling sendiri). Nambah teman juga mungkin satu rute yang sama sehingga bisa sharing cost.
11. Bahasa Inggris ?. Selama masih di Indonesia, Anda akan aman. Namun jika tempat yang Anda tuju banyak dikunjungi orang asing, bahasa Inggris menjadi sebuah standard dasar. Setidaknya yang basic nya, seperti nanya nama, dari mana, mau kemana dan sudah ada pacar belum [kali aja jadi jodoh ...].
12. Siapkan mental serta tidak lupa berdoa.
Traveling itu bukan hanya mengenai identitas untuk sebuah perjalanan, maknanya lebih dari itu. Bahkan untuk menjadi solo traveler adalah proses bagaimana |KITA| mempelajari kehidupan diri |KITA| sendiri..
Perjalanan itu sangat menyenangkan. Mengalami fase-fase yang ibaratnya seperti bercermin akan diri sendiri. Memotivasi diri. Menikmati arti sebuah petualangan dan ceritanya.
"kalau Anda berkutat dengan kekhawatiran soal keamanan dalam traveling, maka Anda tidak akan kemana-mana. Masuklah kekamar Anda, kunci pintu kamar, tidur manis di kasur empuk Anda, dan Anda akan aman" - Ariyanto
"Hidup ini indah kawan, jangan sia-sia kan masa mudamu. Petualanganku tak akan pernah berhenti selama bumi ini masih berputar" - Niken
"Traveling bukan hanya sekedar jalan-jalan dan melihat keindahaan suatu destinasi. Lebih dari itu, traveling adalah salah satu mata pelajaran untuk hidup lo, yang gak akan lo bisa dapatkan di sebuah ruangan bernama kelas !!" - Adis.
"Travelling adalah sama seperti sebuah fase dalam kehidupan, memilih sebuah langkah terbaik untuk langkah berikutnya. Menikmati langkah tersebut dengan segala macam ceritanya". - Mungkas.
Selamat jalan-jalan dan selamat melakukan perjalanan.
With Leisure,
MKS
Jakarta 11 Jul 2012
[Pilkada putaran 1 Jakarta]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar