“There are no foreign lands. It is the traveler only who is foreign.”
– Robert Louis Stevenson –
Sebuah perjalanan berarti menemukan. Entah itu menemukan teman baru, lukisan Sang Pencipta yang baru dilihat, pengalaman baru maupun pasangan hidup baru. Eeghh.. Tapi semuanya berawal dari sebuah kata 'asing'. Orang asing yang kemudian jadi teman, pemandangan asing yang kemudian menjadi ingatan, bahkan hal-hal asing yang menjadi sebuah kebiasaan.
Itulah sebuah perjalanan.
Perjalanan saya kali ini ingin menemukan pengalaman baru 'diving' di pulau Pramuka. Apakah Anda mengetahui dimana letak pulau Pramuka ?. Saya akan kupas tuntas hingga semuanya lepas di balik senja merah.
Kepulauan seribu memiliki banyak pulau kecil yang jumlahnya sulit untuk dihitung. Entah itu, karena posisi pulau yang satu sama lain berjauhan dan sulit untuk dijelajahi hingga kemungkinan petugas sensus pulau yang males untuk menghitung dengan tepat pulau tersebut. Akhirnya disebut saja dengan Kepulauan Seribu. Memang tidak sahih tapi mungkin hasil akhir seperti itu yang pantas diberikan untuk nama kepulauan yang berada di utara propinsi DKI Jakarta. Sebagai satu-satunya kabupaten administrasi propinsi DKI Jakarta, kepulauan seribu memiliki potensi laut yang dapat diandalkan sebagai objek pariwisata alam.
Belakangan ini, kepulauan seribu menjadi tujuan wisata akhir pekan penduduk Jakarta seperti pulau Pari, pulau Tidung, pulau Pramuka bahkan hingga yang terjauh seperti pulau Sepa. Lokasi yang tidak terlalu jauh dan juga tidak terlalu mahal menjadi pertimbangan objektif mengapa kepulauan seribu layak dipilih. Selain itu, keindahan bahari kepulauan seribu layak untuk disandingkan dengan tujuan bahari lainnya seperti Karimun Jawa, TN Krakatau, maupun Wakatobi.
Perjalanan saya kali ini di pulau Pramuka. Sebagai pusat pemerintahan kepulauan Seribu, pulau Pramuka menyimpan keindahan bawah laut yang cukup bagus. Sebagian wilayah dikelilingi oleh laut, pulau Pramuka mampu menghipnotis pencinta keindahan bawah laut untuk menyaksikan secara langsung termasuk saya. Untuk kali pertamanya, saya menginjakan kaki di pulau Pramuka dan disuguhi dengan pemandangan yang tidak asing untuk sebuah wilayah bernama pulau. Dermaga, pantai, kapal dan isinya menjadikan pulau Pramuka hampir sama dengan pulau-pulau lain yang pernah saya kunjungi sebelumnya.
Ada hal yang menarik perhatian saya ketika pertama kali di pulau Pramuka. Dive master instruktur saya menyebutkan kalau di kepulauan Seribu juga dapat ditemukan hewan-hewan laut seperti di wilayah lain, seperti Lion fish, nuddibranch, tuttle, Shark, hingga Pygmee.
Ketika semua pencinta bawah laut sibuk dengan membanding-bandingkan diving spot yang satu dengan yang lain, antara Bunaken, Derawan, Bali, Komodo, Wakatobi hingga Raja Ampat dan dapat dipastikan untuk menuju kesananya akan mengeluarkan kocek yang cukup dalam, namun Anda tidak perlu seperti itu jika di kepulauan Seribu. Karena Anda dapat menemukan seperti itu juga. Meskipun ada beberapa species yang tidak bisa ditemukan dengan mudah seperti di dive spot lain.
Sebagai seorang diver, menemukan yang tidak biasa dilihat di atas permukaan dan hanya dapat dilihat di bawah laut adalah sebuah keindahan mahal tersendiri. Saya diajak menyelam menuju dive spot berupa bangkai kapal (Wreck) dan di kepulauan seribu juga tepatnya di sebelah timur pulau pramuka. Dive spot ini bernama Ships Wreck Tabula Rasa. Asal muasal dinamakan wreck ini dikarenakan bangkai kapal tersebut bernama KM. Tabula Rasa. Sebuah kapal latih dari Sekolah Tinggi Perikanan yang karam pada tanggal 15 Maret 1995 dan kemudian tenggelam 29 hari kemudian. Untuk bisa melihat kegagahan KM Tabularasa, saya harus menyelam dengan kedalaman sekitar 27-35 meter.
Kondisi wreck masih dalam keadaan utuh sehingga inilah yang menjadi keindahan tersendiri apabila menyelam di sebuah dive spot berupa wreck. Komponen kapal masih dapat terlihat dan kokoh di dalam laut. Haluan kapal berada dekat dengan karang dan bagian buritan menjauh dari karang di kedalaman 30 m lebih. Hal yang paling menyenangkan adalah ketika melihat wreck tersebut penuh dengan ikan dan menjadi rumah untuk ribuan ikan besar dan kecil. Tak terhitung jumlah ikan-ikan kecil berbagai jenis penghuni kapal ini. Seperti sebuah pasar di dalam laut. Ramai dan cantik.
Selain itu, konsidi badan kapal, tiang utama maupun tiang di haluan depan sudah ditumbuhi soft coral nan cantik dan biota laut lainnya. Tidak dipungkiri jika KM Tabula Rasa akhirnya berfungsi sebagai karang buatan (artificial reef) dan tempat hidup dan berlindung bagi ikan dan makhluk laut lainnya di kepulauan Seribu tepatnya pulau Pramuka.
Tidka terasa satu jam sudah saya menyelam dan melihat wreck KM Tabula Rasa, akhirnya dengan berat hati harus meninggalkan dan muncul di permukaan. Kebetulan waktu menyelam saya saat itu, siang menjelang sore dan ketika muncul di permukaan laut, senja merah sudah menyambut saya. Senja nan cantik di pulau Pramuka.
Keuntungan ganda yang saya dapatkan disaat bersamaan di pulau Pramuka ini. Wreck KM Tabula Rasa yang gagah di bawah laut dan Senja merah nan cantik di garis cakrawala pulau Pramuka.
Anda tidak perlu untuk pergi jauh hingga ke dive spot lain dan menghabiskan dana yang cukup besar. Jika ingin melepaskan rasa penat dan ingin menyelam untuk menyaksikan keindahan bawah laut, kepulauan seribu dapat memenuhi kebutuhan Anda. Tertarik ?.
Have a great travelling and create your own journey.
With Leisure,
MKS
Salam
BalasHapusBerbagi Kisah, Informasi dan Foto
Tentang Indahnya INDONESIA
www.jelajah-nesia.blogspot.com
salam juga mas...
HapusHalo.
BalasHapusBoleh kirimkan biodata lengkap ke vinda.prashita@viva.co.id untuk data lomba Enjoy jakarta.
Terimakasih
Hi.. Mbak...maaf baru balas..
BalasHapusSudah saya email yah. tks